Sabtu, 04 Juni 2016

jumlah fi'liyah

اسم :   مطمئنة المنظرة
أ.قرأة
ب.الفرقة 1
اَلْعَرَبِيَةُ الْفَصِيْحَةُ وَأَثَرُهَا

نَشَأَتْ اَللُّغَةُ الْعَرَبِيَةُ فِيْ جَزِيْرَةِ الْعَرَبِ قَبْلَ اْلإِسْلاَمِ, وَكَانَ الْعَرَبُ قَبَا ئِلَ مُتَفَرِّقَةَ, وَكَانَتْ لِبَعْضِ الْقَبَائِلِ لَهْجَاتٌ خَاصَةٌ بِهَا. وَكَانَتْالاِخْتِلاَفَاتُ قَلِيْلَةً بَيْنَ تِلْكَ اللَهْجَاتِ. وَكَانَتْ لِلْعَرَبِ لُغَةٌ مُشْتَرِكَةٌ, هِيَ اَللُّغَةُ الْعَرَبِيَةُ الْفَصِيْحَةُ, لُغَةُ الشِّعْرِ وَالْخِطَابَةِ, الَتِيْ كَانَ الْعَرَبُ يَتَحَدِّثُوْنَ بِهَا. ثُمَّ جَاءَاْلإِسْلَامُ, وَأَنْزَلَ اللهُ الْقُرْآنَ الْكَرِيْمَ, بِاللُّغَةِ الْعَرَبِيَةِ الْفَصِيْحَةِ. قَالَ اللهُ تَعَالىَ : (إِنَّا اَنْزَلْنَاهُ قُرْآنًا عَرَبِيًّا لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُوْنَ).                                     
أُعْطِىَ الْقُرْآنُ لْكَرِيْمُ بَعْضَ الْأَلْفَاظِ الْعَرَبِيَةِ الْقَدِيْمَةِ مَعَانِيْ جَدِيْدَةً, وَجَاءَبِأَسَالِيْبِ جَدِيْدَةٍ, لَمْ تَعْرِفْهَا الْعَرَبِيَةُ مِنْ قَبْلُ. وَكَانَ الْقُرْآنُ سَبَبًا فِيْ نَشْأَةِ عُلُوْمِ اللُّغَةِ الْعَرَبِيَةِ, كَالنَحْوِ وَالصَرْفِ, وَالْبَلَاغَةِ, وَالْعُلُوْمِ الْإِسْلَامِيَةِ, كَعِلْمِ التَّفْسِيْرِ وَالْحَدِيْثِ وَالْفِقْهِ وَغَيْرِهَا. أُثِرَتْ اللُغَةُ الْعَرَبِيَةُ فِيْ لُغَاتِ الشُعُوْبِ اْلِإسْلَامِيَةِ, كَالْفَارَسِيَّةِ وَاْلأَرْدِيَةِ وَالسَّوَاحِلِيَةِ, فَأَقْرَضَتْهَا كَثِيْرًا مِنَ الْأَلْفَاظِ, وَكُتُبٍ كَثِيْرٍ مِنْ تِلْكَ اللُغَاتِ بِالْحَرْفِ الْعَرَبِيْ. وَاِقْتَرَضَتْ لُغَاتُ أُخْرَى بَعْضَ الْأَلْفَاظِ الْعَرَبِيَةِ, مِثْلُ: الْإِنْجلِيْزِيَةِ وَالفَرَنْسِيَةِ وَالْإِسْبَانِيَةِ.







ت. ترجمة
Arab yang Fasih dan  Pengaruhnya

Bahasa Arab berkembang di jazirah Arab sebelum Islam, dan Arab mempunyai beberapa suku yang berbeda-beda, ada sebagian suku yang mempunyai lagam tertentu terhadap bahasa Arab. Ada sedikit perbedaan-perbedaan di antara lagam itu. Arab mempunyai bahasa yang saling berhubungan, seperti bahasa arab fasih, bahasa syi’ir dan pidato, yang mana bangsa Arab menggunakannya untuk percakapan. Kemudian Islam datang, dan Allah menurunkan Al-Qur’an yang mulia dengan bahasa Arab yang fasih. Allah berfirman : (Sesungguhnya kami telah menurunkan padanya Al-Qur’an dengan bahasa Arab supaya kamu semua memahami).
Sebagian Al-Qur’an yang mulia diberi beberapa lafadz Arab lama dengan makna yang baru, dan datang dengan uslub yang baru, yang mana bangsa Arab juga belum mengetahui sebelumnya. Adapun Al-Qur’an menjadi sebab dalam perkembangan ilmu-ilmu bahasa Arab, seperti nahwu dan shorof, balaghoh, dan beberapa ilmu islami seperti ilmu tafsir, hadits, fiqih, dan lain sebagainya.
Bahasa Arab berperan dalam beberapa bahasa bangsa Islam, seperti Persia, Ardiyah, Sawakhiliyah, maka penggunaannya banyak dari beberapa lafadz, dan banyak buku-buku dari beberapa bahasa tersebut menggunakan huruf Arab. Bahasa-bahasa yang lain sebagian juga menggunakan beberapa lafadz Arab , seperti : Inggris, Prancis, dan Isbani.









ج. قاعدة (جملة فعلية)
JUMLAH FI'LIYAH( الجملة الفعلية )

1.      Pengertian jumlah fi’liyah (kalimat verbal)
            Jumlah fi’liyah menurut bahasa terbagi menjadi dua kalimat, yaitu: jumlah yang artinya kalimat dan fi’liyah diambil dari kata fi’il dan ya’ nisbah yang artinya al-hads (kejadian, peristiwa). Sedangkan menurut istilah artinya kata yang menunjukkan suatu makna dan terikat dengan tiga masa yaitu masa lampau, sekarang dan yang akan datang. 
            Sedangkan menurut istilah jumlah fi’liyah adalah:
هي التي تبدأ بفعل وتكون مركبة من فعل وفاعل أو من فعل ونائب فاعل
Jumlah fi’liyah adalah kalimat yang dimulai (diawali) dengan fi’il (predikat) dan tersusun dari fi’il dan fa’il (subjek) atau fi’il(kata kerja) dan naibul al-fa’il.         
2.      Kaidah-kaidah tentang al-jumlah al-fi’liyah
Kaidah-kaidahnya terdiri dari fi’il dan fa’il yang terkadang membutuhkan maf’ul yang disebut sebagai fi’il muta’addi dan terkadang pula tidak membutuhkannya yang disebut sebagai fi’il laazim, karena maf’ul bukanlah syarat mutlak terbentuknya jumlah fi’liyah. Juga terdiri dari fi’il dan naibul fa’il, fi’ilnya dinamakan sebagai fi’il majhul (intransitive).
Fa’il (subjek) adalah isim yang terletak setelah fi’ilma’lum (kata kerja aktif) dan berfungsi sebagai pelaku kata kerja tersebut. Apabila fa’il berbentuk muannas (feminine), maka fi’il juga harus muannas. Begitu juga apabila berbentuk mutsanna (ganda) ataupun jamak (banyak) maka fi’il harus tetap mufrod (tunggal).       
3.      Pembagian jumlah fi’liyah dari segi waktunya
a)         Fi’il Madli
مَادَلَّ عَلىَ حَدَثٍ مَضَى وَانْقَضَى
        “Lafadz yang menunjukkan kejadian ( perbuatan ) yang telah berlalu”.
        Pembagian Fi’ilMādli terbagi menjadi dua bagian :
1)      Mādli Ma’lum (bentuk aktif),
contoh:
كَتَبَ   ; Telah menulis            فَتَحَ       ; Telah membuka
2)      Mādli Majhul (bentuk pasif),
contoh:  كُتِبَ; Telah ditulis                             فُتِحَ; Telah dibuka
b)         Fi’il Mudlari’
مَادَلَّ عَلَى حَدَثٍ يَقْبَلُ الْحَالَ وَالْإِسْتِقْبَالَ
“Lafadz yang menunjukkan kejadian (perbuatan) yang sedang berlangsung dan yang akan datang”.
Fi’il mudlari’ selalu diawali dengan salah satu huruf mudlara’ah yakni huruf  ا  -   ن   -ي  -   تdan disingkat menjadiاَنَيْتُ. Fi’il Mudhāri terbagi menjadi dua bagian:
1)      Fi’il Mudlāri Ma’lum (bentuk aktif), contoh: يَنْظُرُ    ; Akan / Sedang melihat
2)      Fi’il Mudlāri Majhul (bentuk pasif), contoh: يُنْظِرُ     ; Akan / Sedang dilihat
c)         Fi’il Amr
Fi’il Amr adalah kata keja dalam bentuk perintah, contoh;
اُكْتُبْ          ; Tulislah                                 اِفْتَحْ      ; Bukalah
4.      Karakteristik jumlah fi’liyah
1. Dalam Jumlah Fi'liyah, fa'il (subjek) terletak setelah fiil (kata kerja).
2.Kadang subjek jumlah fi’liyah jelas (zahir), kadang tersembunyi (mudmar). Mudmar
kadang-kadang wajib, kadang-kadang jaiz (boleh).

       تُسَافِرُ إِلَى جَاكَرْتَا بِالطَّائِرَةِ
       اِذْهَبْ إِلَى الْمَسْجِدِ
       يَشْتَرِى الْمُسَافِرُ تَذْكِرَةً إِلَى سُرَابَايَا ثُمَّ يَرْكَبُ الْقِطَارَ

3. Jumlah Fi’liyah dengan pelaku orang ketiga (gaib), kata kerjanya tetap tunggal walaupun
pelakunya lebih dari satu.

       ذَهَبَ التِّلْمِيْذَانِ إِلَى الْمَدْرَسَةِ
       صَلَّى الْمُسْلِمُوْنَ فِى الْمَسْجِدِ جَمَاعَةً
       تَعَلَّمَتْ اَلطَّالِبَاتُ فِى الْفَصْلِ

5.      Contoh-contoh jumlah fi’liyah
1.     Jumlah Fi’liyah yang dimulai dengan kata kerja bentuk lampau (fiil madli)         

       قَدْ تَقَدَّمَتْ وَسَائِلُ السَّفَرِ
       ذَهَبَ التِّلْمِيْذَانِ إِلَى الْمَدْرَسَةِ
       صَلَّى الْمُسْلِمُوْنَ فِى الْمَسْجِدِ جَمَاعَةً

2. Jumlah Fi’liyah yang dimulai dengan kata kerja bentuk sekarang (fiil mudlari’)

       يُشَاهِدُ الرُّكَّابُ الْمَنَاظِرَ الْجَمِيْلَةَ مِنْ خَلاَلِ النَّافِذَةِ
       يَسْتَخْدِمُ النَّاسُ الْحَيَوَانَاتِ فِى نَقْلِ بَضَائِعِهِمْ
       يَكْتُبُ التَّلاَمِيْذُ الدَّرْسَ

3.  Jumlah Fi’liyah yang dimulai dengan kata kerja perintah (fiil amr)

       اِحْتَرِمْ وَالِدَكَ
       شَاهِدُوْا أَيُّهَا الرُّكَّابُ الْمَنَاظِرَ مِنْ خِلاَلِ النَّافِذَةِ
       قُوْا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيْكُمْ نَارًا



Tidak ada komentar:

Posting Komentar