Selasa, 03 Mei 2016

bazar buku

Bazar Diva Press


Rabu, 16 Maret 2016 ada sedikit pemandangan yang berbeda terlihat di utara gedung UPB IAIN Tulungagung. Beberapa terop berdiri tegak dikerumuni oleh banyak orang saat hari pertama bazar buku itu diadakan di kampus ini. Mungkin semua heran dengan nilai nominal yang digantungkan pada terop, karena bisa dibilang lumayan murah, atau bisa juga penasaran dengan buku apa saja yang dijual di sana. Sehingga banyak mahasiswa yang datang menyerbu, baik itu hanya melihat ataupun untuk membelinya. Bazar buku kali ini diselenggarakan oleh salah satu organisasi kampus yang bekerja sama dengan pihak luar. Organisasi itu adalah Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia yang bekerja sama dengan salah satu percetakan buku ternama yakni Diva Press.
Sehari sebelum terselenggaranya acara ini aku melihat ada mobil box bertuliskan Diva Press berada di utara gedung radio IAIN Tulungagung, akan tetapi sebelumnya aku tidak tahu jika akan diselenggarakan bazar buku di kampus. Sebab ketika sore itu aku pulang kuliah,  belum ada satu terop pun yang berdiri di selatan gazebo FUAD. Hingga keesokan harinya aku baru tahu bahwa Diva Press menyelenggarakan bazar buku di sini.
            Berbagai macam buku dijual dalam acara tersebut, mulai dari novel, buku islami, mata kuliah, maupun buku-buku motivasi. Akan tetapi novel lebih dominan dari buku-buku lainnya. Jadi tidak heran kalau harga yang dipatok untuk karya non fiksi ini lebih miring dari buku yang lain. Mungkin sangat tepat bagi kamu pecinta novel untuk berburu buku di bazar kali ini. Sebab jarang juga ada bazar yang mematok harga miring dengan berbagai macam karya yang berbeda. Tidak hanya buku dari penerbit saja yang dijual, melainkan penerbit lain seperti halnya teras dan lainnya.
            Seiring bergantinya hari, pengunjung yang datang dalam acara ini semakin menyusut dibanding dengan hari pertama. Aku tidak lagi melihat banyak orang berkerumun di sana. Entah mungkin karena bukunya yang kurang sesuai dengan keinginan pembaca, minimnya minat baca mahasiswa, ataupun kondisi keuangan mahasiswa yang lagi krisis. Menurutku minat baca mahasiswa memang masih sangat rendah, sebab setiap kali ada bazar buku tidak banyak mahasiswa yang berbondong-bondong memanfaatkan kesempatan untuk memburu ilmu. Selain itu bisa dilihat dari situasi perpustakaan yang hanya ramai ketika banyak makalah menyerbu dan mahasiswa berlomba-lomba mencari literasi di sana agar tidak sampai kehabisan stok buku yang dicari karena jumlahnya yang terbatas. Jadi membaca buku hanya ketika ada tugas makalah yang harus dikerjakan bukan dari kesadaran pribadi masing-masing. Hal ini aku ungkapkan dari pengalamnku dengan teman-teman yang tidak jauh berbeda denganku.
            Kamis, 24 Maret 2016 merupakan hari terakhir diselenggarakannya bazar tersebut.  Harapan besar untuk panitia penyelenggara, jangan pernah lelah mendobrak semangat minat baca pada mahasiswa dengan mengadakan bazar buku di lain hari. Dan untuk semua mahasiswa, mari kita tumbuhkan kesadaran dalam diri dan tingkatkan minat baca untuk peradaban yang lebih maju.


                                                                        SEKIAN          

Tidak ada komentar:

Posting Komentar