Senin, 07 Maret 2016

makalah kehidupan, ilmu dan penelitian

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Kehidupan merupakan keadaan suatu hal yang menjadikan manusia mulai berproses untuk lebih maju. Ia mempunyai rasa ingin tahu yang besar dan terus mencoba mencari kebenaran. Oleh sebab itu manusia melakukan penelitian untuk memperoleh ilmu pengetahuan yang tepat. Penelitian dan ilmu pengetahuan merupakan suatu hal yang ilmiah, di mana keilmiahan keduanya mempunyai syarat dan karakter tertentu yang harus dipenuhi. Dalam penelitian pun juga ada ilmunya tersendiri untuk melakukannya, yang mana hal tersebut biasa disebut dengan metode penelitian. Jadi antara kehidupan, ilmu dan penelitian merupakan sebuah keterkaitan yang tidak dapat dipisahkan. Oleh karena itu pembahasan ini sangat lah penting untuk dibahas secara mendalam.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan kehidupan, ilmu, dan penelitian?
2.      Bagaimana aspek yang terkandung dalam kehidupan, ilmu, dan penelitian?
3.      Bagaimana hubungan antara kehidupan, ilmu, dan penelitian?

C.     Tujuan
1.      Mendeskripsikan pengertian mengenai kehidupan, ilmu, dan penelitian.
2.      Menjelaskan aspek mengenai kehidupan, ilmu, dan penelitian.
3.      Mengetahui keterkaitan antara kehidupan, ilmu, dan penelitian.










BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Kehidupan, Ilmu dan Penelitian
Kehidupan diambil dari kata dasar hidup yang berarti masih terus ada, bergerak, dan bekerja sebagaimana mestinya. Sedangkan kehidupan merupakan cara (hal keadaan) untuk selalu bergerak dan bekerja sesuai dengan tujuannya.
Ilmu diambil dari kata bahasa Inggris science, yang berasal dari bahasa latin scientia dari bentuk kata kerja scire yang berarti mempelajari, mengetahui. The Liang Gie (1987) memberikan pengertian ilmu adalah rangkaian aktivitas penelaahan yang mencari penjelasan suatu metode untuk memperoleh pemahaman secara rasional empiris mengenai dunia ini dalam berbagai seginya, dan keseluruhan pengetahuan sistematis yang menjelaskan berbagai gejala yang ingin dimengerti manusia. Ilmu harus diusahakan dengan aktivitas manusia, aktivitas itu harus dilaksanakan dengan metode tertentu, dan akhirnya aktivitas metodis itu mendatangkan pengetahuan yang sistematis.[1]
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, kata penelitian diartikan sebagai pemeriksaan yang teliti atau penyelidikan. Kata tersebut digunakan sebagai padanan kata research dalam bahasa Inggris. Kata research ini berasal dari kata Latin reserare yang berarti mengungkapkan atau membuka. Sedangkan menurut istilah, penelitian merupakan upaya untuk menambah dan memperluas pengetahuan, yang selain untuk menghasilkan pengetahuan yang baru sama sekali yaitu yang sebelumnya belum ada atau belum dikenal, juga termasuk pengumpulan keterangan baru yang bersifat memperkuat teori-teori yang sudah ada, atau bahkan juga yang menyangkal teori-teori yang sudah ada.[2]

B.     Aspek dalam Kehidupan, Ilmu, dan Penelitian
Hidup ditandai dengan tiga hal, yakni :
1.      Eksis, di mana seseorang harus bisa unggul atau menguasai bidangnya dan berani tampil beda dengan yang lain.
2.      Bergerak, yakni melakukan suatu usaha untuk mencari sebuah kebenaran seperti halnya melakukan penelitian.
3.      Tumbuh dan berkembang, merupakan proses lanjutan dari usaha yang dilakukan dengan terus memperbaikinya.[3]
Pada dasarnya ilmu timbul atau berasal pada kekaguman manusia terhadap yang di hadapinya baik  microcosmos (alam kecil) maupun macrocosmos (alam besar). Ilmu adalah kumpulan pengalaman-pengalaman dan pengetahuan-pengetahuan dari sejumlah orang yang dipadukan secara harmonik dalam suatu bangunan teratur. Suatu bangunan didirikan atas fondasi, tiang, dinding dan sebagainya. Demikian pula ilmu pengetahuan didasarkan atas fondasi yang berupa teori-teori dan hipotesis-hipotesis. Teori dan hipotesis pada hakekatnya merupakan proposisi (pernyataan), dan proposisi ini menghubugkan variabel-variabel.
Ilmu merupakan aktivitas ilmiah yang dapat terwujud melalui penelaahan (study), penyelidikan (inquiry), usaha menemukan (attempt to find) atau pencarian (search). Demi objektivitas ilmu, ilmuwan harus bekerja dengan cara ilmiah. Sifat ilmiah dalam ilmu dapat diwujudkan apabila dipenuhi syarat-syarat yang intinya adalah :
1)      Ilmu harus mempunyai objek, ini berarti bahwa kebenaran yang hendak diungkapakan dan dicapai adalah persesuaian antara pengetahuan dan objeknya.
2)      Ilmu harus mempunyai metode, ini berarti bahwa untuk mencapai kebenaran yang objektif, ilmu tidak dapat bekerja tanpa metode yang rapi.
3)      Ilmu harus sistematik, ini berarti bahwa dalam memberikan pengalaman, objeknya dipadukan secara harmonis sebagai suatu kesatuan yang teratur.
4)      Ilmu bersifat universal, ini berarti bahwa kebenaran yang diungkapkan oleh ilmu tidak mengenai sesuatu yang bersifat khusus, melainkan kebenaran itu berlaku umum.[4]
Manusia sebagai makhluk rasional sebenarnya sudah dibekali oleh hasrat ingin tahu. Hasrat ingin tahu manusia akan terpuaskan bila ia sudah memperoleh pengetahuan mengenai apa yang dipertanyakan. Tetapi sudah menjadi sifat manusia, yang mana setelah memperoleh pengetahuan mengenai suatu masalah, maka akan disusul oleh kecenderungan ingin lebih tau lagi. Begitu seterusnya. Dengan demikian dapat dikatakan, bahwa manusia tidak akan pernah mencapai kepuasan mutlak untuk menerima realita untuk menghadapinya sebagai titik terminasi yang mantab. Untuk mendukung dan menyalurkan keingintahuannya, maka manusia akan cenderung mengadakan penelitian. Penelitian merupakan usaha-usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran, di mana dalam usaha-usaha itu dilakukan dengan metode ilmiah. Ciri-ciri penelitian menunjukkan betapa kegiatan penelitian harus dilakukan secara cermat dari penemuan masalah, mengkaji teori, dirancang secara matang, obyektif dalam operasinya, kesimpulannya beralasan dan berkaitan dengan penemuan baru. Setiap penelitian yang baik paling tidak memiliki nilai netralitas emosional, keterbukaan dan ketegakan sendiri.[5]
Sebagai suatu kegiatan ilmiah, penelitian memiliki kerja ilmiah yaitu bertujuan, sistematis, terkendali, objektif, dan tahan uji (verifiable).[6]
1.      Bertujuan
Maksudnya kegiatan penelitian tidak dapat lepas dari kerangka tujuan pemecah permasalahan. Walaupun peneliti tidak memberikan jawaban langsung terhadap permasalahan yang diteliti akan tetapi hasilnya harus mempunyai kontribusi dalam usaha pemecahan permasalahan. Hasil penelitian harus memberiakan penjelasan akan fenomena yang menjadi pertanyaan penelitian dan harus melandasi keputusan serta tindakan pemecah permasalahan. Oleh karena itu, penelitian memiliki tujuan yang lebih luas, bukan sekedar melihat hubungan yang terjadi di antara variabel atau gejala yang diteliti. Penelitian pun memiliki tujuan yang lebih dalam daripada memperlihatkan perbedaan yang ada di antara kelompok-kelompok subjek yang terlihat sebaga sempel.
2.      Sistematis
Artinya langkah-langkah yang ditempuh sejak dari persiapan, pelaksanaan, sampai pada penyelesain laporan penelitian harus terencana  secara baik dan mengikuti metodologi yang benar. Kegiatan penelitian bukan kegiatan sambil lalu dan sama sekali bukan kegiatan kasual. Kualiatas penelitian banyak ditentukan oleh ketepatan metodologik yang digunakan. Oleh karena itu, tanpa ada perencanaan yang baik maka kegiatan yang sistematis dan mengikuti standar metodologis tidak akan dapat dilakukan.
3.      Terkendali
Maksudnya dalam batas-batas tertentu peneliti harus dapat menentukan fenomena-fenomena yang akan diamatinya dan memisahkan dari fenomena lain yang mengganggu. Dalam penelitian yang menggunakan pendekatan observasi alamiah, peneliti harus bisa mengidentifikasi fenomena yang relevan dan perlu diamati sehingga kesimpulannya tidak dicemari oleh masuknya fenomena dari variabel lain yang merusak informasi dari data yang dikumpulkannya. Dalam penelitian eksperimental, kendali ini semakin menjadi penting artinya secara inferensi mengenai hubungan sebab-akibat pada gejala yang diteliti secara eksperimental tidak dapat disimpulkan dengan tepat apabila peniliti tidak mampu mengendalikan variabel-variabel eksperimennya.
4.      Objektif
Maksudnya bahwa semua pengamatan, telah dilakukan, dan kesimpulan yang diambil oleh peneliti tidak boleh didasari oleh subjektifitas pandangan pribadi dan pengaruh pihak lain. Hasil penelitian tidak boleh tercemar oleh pandangan subjektif peneliti ataupun tekanan dari luar. Pengamatan dan telaah terhadap fenomena dan fakta yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti haruslah dilakukan objektif. Peneliti tidak boleh hanya mengumpulkan fakta yang mendukung praduga, asumsi, dan teorinya saja akan melainkah harus menelaah dan mengumpulakan fakta yang berlawanan sehingga bias dalam arah analisisnya dapat terhindarkan. Begitu pula pemikiran deduktif maupun induktif yang di peroleh dari peneliti harus didukung oleh data yang berupa fakta objektif sehingga kesimpulan penelitian tidak di isi sekedar oleh apa yang diinginkan peneliti melainkan oleh apa yang ditemukan olehnya secara empirik.
5.      Tahan uji
Menyimpulkan penelitian harus merupakan hasil dari telaah yang didasari oleh teori yang solid dan metode yang benar sehingga siapapun yang melakukan replikasi penelitian termaksud tentu akan smapai pada kesimpulan yang serupa. Hasil penelitian akan lemah apabila berlakunya secara kondisioanal dalam situasi tertentu dan sempit. Namun demiakian, penelitian yang tahan uji tidak berarti harus memiliki generalisasi yang luas. Dalam penelitian-penelitian eksperimental seringkali aspek keluasan generalisasi (validitas eksternal) dikalahkan oleh aspek keyakinan akan ksignifikansi perlakuan (validitas internal).
Dewasa ini perpaduan antara ilmu dan penelitian sudah sedemikian eratnya sehingga tidak terpisahkan. Dengan demikian tugas ilmu pengetahuan dan penelitian adalah identik dengan hal berikut :
1)      Menyandra (Diskripsi)
Bertugas untuk menggambarkan secara jelas dan cermat, hal-hal yang dipersoalkan. Jadi hanya menggambarkan jalannya peristiwa. Contoh : terjadi kecelakaan di jalan ABC.
2)      Menerangkan (Ekspansi)
Bertugas untuk menerangkan secara detil kondisi-kondisi yang mendasari terjadinya peristiwa. Contoh : Kecelakaan itu di sebabkan :
-          Melibatkan dua buah bis yang sarat penumpang.
-          Keduanya sama-sama kencang
-          Jalanan licin sehabis hujan.
3)      Menyusun teori.
Bertugas untuk mencari dan merumuskan hukum-hukum, tata cara hubungan antara peristiwa yang satu dengan yang lain. Contoh :
-          Bila kendaraan dijalankan kencang terlebih dijalan licin maka akan terjadi kecelakaan.
-          Bila kecelakaan melibatkan kendaraan yang penuh penumpang, maka akan banyak korban.
4)      Ramalan (prediksi)
Bertugas untuk membuat prediksi (ramalan), estimasi (taksiran) dan proyeksi mengenai peristiwa yang bakal muncul bila keadaan didiamkan. Contoh :
-          Bila didiamkan semakin banyak terjadi kecelakaan.
-          Tempat itu dianggap rawan (dikeramatkan).
5)      Pengadilan (kontrol)
Bertugas melakukan tindakan-tindakan guna mengatasi keadaan atau gejala yang bakal muncul. Contoh :
-          Memasang rambu lalu lintas.
-          Membuat atau memasang lampu penerangan.
Secara keseluruhan , ilmu pengetahuan dan penelitian mengembankan lima tugas di atas sekaligus. Karena itu kelima tugas tersebut sering digunakan kriteria (tolak ukur) untuk menentukan bobot suatu karya ilmiah.[7]

C.     Hubungan antara Kehidupan, Ilmu, dan Penelitian
Kehidupan, ilmu dan penelitian merupakan tiga hal yang tidak dapat dipisahkan. Kehidupan merupakan suatu keadaan yang menyebabkan manusia bergerak untuk lebih maju. Perkembangan manusia untuk menjadi maju tersebut didasari dengan adanya ilmu dan penelitian. Penelitian merupakan alat bagi ilmu untuk dapat mengembangkannya. Dengan penelitian, kemajuan ilmu dapat terus ditingkatkan agar dapat menjelaskan gejala-gejala yang terjadi. Ilmu terdiri atas sejumlah teori yang memberikan penjelasan atas gejala-gejala tersebut. Teori adalah pernyataan yang menunjukkan hubungan sebab-akibat antara dua variabel atau lebih. Dengan teori seperti ini, maka ilmu dapat memberikan ramalan dengan pola pernyataan yang berbunyi : “Jika......, maka......”. Hal ini dimungkinkan berdasarkan pengamatan yang sistematik atas gejala-gejala empirik dengan mengikuti prosedur yang baku, yaitu metode penelitian.[8] Semakin ilmu dan penelitian itu berkembang, maka kehidupan manusia juga akan lebih mudah dan efisien.

















BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Kehidupan merupakan keadaan yang membuat manusia berusaha keras untuk lebih maju. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya penelitian dan ilmu pengetahuan yang terus dilakukan dari zaman dahulu kala sampai sekarang. Dengan ilmu itulah peradaban semakin berkembang pesat dan menjadikan kehidupan manusia menjadi lebih baik dan efisien. Ketiganya merupakan suatu hal yang saling berkaitan satu sama lain dan tidak dapat dipisahkan.

B.     Saran
Tentu dalam penulisan makalah ini banyak kekurangannya, oleh karena itu  kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan agar makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Setelah kita mengetahui tentang kehidupan, ilmu dan penelitian di atas, kita semakin bertambah pengetahuan, maka dari itu agar pengetahuan kita bermanfaat mari kita sama-sama mengamalkan pengetahuan yang kita peroleh agar bermanfaat bagi orang lain dan khususnya  untuk diri kita sendiri.






[1] Surajiyo, Filsafat Ilmu dan Perkembangannya di Indonesia, Cetakan ke VIII, PT Bumi Aksara, 2015,
  hal.56
[2] Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial, Cetakan ke VIII, PT Remaja Rosdakarya Bandung, 2011,
   hal.1
[3] Penjelasan bapak Ngainun Na’im pada hari Senin, 22 Februari 2016
[4] Surajiyo, Filsafat Ilmu dan Perkembangannya di Indonesia, Cetakan ke VIII, PT Bumi Aksara, 2015,
   hal.60
[5] Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, Cetakan ke XI, PT Bumi Aksara Jakarta, 2010,
   hal.13
[6] Saifuddin Azwar, Metode Penelitian, Cetakan ke XIV, Penerbit Pustaka Pelajar Yogyakarta, 2013, hal.2
[7] Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, Cetakan ke XI, PT Bumi Aksara Jakarta, 2010,
   hal.5

[8] Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial, Cetakan ke VIII, PT Remaja Rosdakarya Bandung, 2011,
   hal.1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar